Gegara Tunjangan, Sejumlah Anggota DPRD Geruduk Kediaman Pj Bupati Morotai

FPara Anggota DPRD Aduh Mulut dengan Pj Bupati Morotai

Morotai Maluku Utara, DetikterkinNews – Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pulau Morotai mendatangi kediaman Pj Bupati Morotai, bertempat di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Jumat (06/09/2024).

Kehadiran para wakil rakyat ini bertujuan agar Pj Bupati Morotai, Burnawan segera membayar tunjangan mereka yang konon katanya sudah empat bulan belum terbayarkan dan juga dana reses Masa Sidang ke II.

Hanya saja, pertemuan pejabat tinggi Morotai ini tidak berjalan kondusif, yang dipertontonkan hanyalah aksi aduh mulut, Pj Bupati menilai sejumlah Anggota DPRD Morotai ini tidak menunjukan sikap sebagai DPRD.

Burnawan saat dikonfirmasi DetikterkinNews di kediamannya, Jumat (06/09) malam, mejelaskan awal kedatangan para wakil rakyat hingga terjadinya aksi aduh mulut.

Menurutnya, pada awal sebelumnya, ia sudah bertemu dengan salah satu Anggota DPRD Morotai, Roni Makatika di Kantor Bupati Morotai sekira Pukul 10.00 WIT. Setelah itu ia mengikuti Ibadah Jumat dan beristirahat di kediamannya. Ia tidak tahu menahu kalau sudah ada sejumlah Anggota DPRD Morotai di lobi kediamannya.

Atas tuntutan tugas sebagai Pj Bupati, ia kemudian mempersiapkan diri untuk menghadiri dan menyampaikan sambutan pada kegiatan Pasar Murah, hanya saja ketika pihaknya keluar dari kediaman langsung di sambut oleh sejumlah Anggota DPRD Morotai.

“Mereka (Anggota DPRD_red) ada diluar saya tidak tahu, karena sebelumnya tidak ada agenda pertemuan. Karena sore ini saya harus menyampaikan sambutan di Pasar Murah, namun saya keluar bertemu mereka, dan mereka meminta untuk berbicara sebentar maka saya terima mereka baik-baik,” jelas Burnawan

Dalam pembicaraan itu, para Anggota DPRD menyampaikan soal tunjangan selama 4 bulan yang belum terbayarkan. Burnawan pun menanggapi bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Sekretaris Dewan (Sekwan) Morotai, Husen Moni bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) akan membayar tunjangan DPRD Morotai 2 bulan terlebih dahulu.

Selain itu, ia juga mengingatkan, masih ada agenda yang belum mereka tandatangan yakni soal RT/RW. Akan tetapi penyampaian Burnawan nampaknya tidak diterima oleh para wakil rakyat tersebut.

“Saya jelaskan kembali kepada mereka, untuk dibayar 2 bulan terlebih dahulu, mereka bilang tidak bisa Pak Bupati, harus dibayar 4 bulan dengan nada keras, makanya saya tegur terhadap salah satu Anggota DPRD, karena setelah saya di tunjuk sebagai Pj Bupati, saya tahu kemampuan keuangan ini terbatas, maka saya harus mencari cara di Provinsi, tapi mereka ngotot, katanya tidak bisa harus di bayar 4 bulan,” bebernya

Situasi semakin panas, nada-nada para wakil rakyat semakin naik, Burnawan pun kembali mengingatkan bahwa ini adalah rumah kediaman, ada pula isterinya, namun tampak hal tersebut tidak menjadi alasan bagi para wakil rakyat.

“Karena nada keras mereka, saya tegur bahwa ada isteri saya juga di sini, tapi suara mereka tambah naik, kemudian isteri saya datang karena memang sudah waktunya kita harus ke Pasar Murah untuk membuka kegiatan, tapi Anggota DPRD Fadli Djaguna, kemudian dengan naga keras bilang jangan ikut campur, kita ini lembaga,” tutur Burnawan

Menanggapi pernyataan tersebut, dihadapan Detikwan, orang nomor satu di Pemda Morotai ini menegaskan, Lembaga DPRD seharusnya pertemuan secara resmi di Kantor, dan Anggota DPRD terhormat tidak berbicara kasar seperti itu. Kemudian tidak membuat keributan di kediaman orang.

“Selain itu, saya juga tidak terima kalau isteri saya di bentak dan di tunjuk-tunjuk dengan katai kasar, maka saya langsung menujuh ke sana, apakah ini perlakuan anggota DPRD yang di pertontonkan?,” cetus Burnawan

Lanjutnya, bahwa pihaknya tengah berusaha memperjuangkan hak-hak DPRD Morotai, kemudian bahwa apa yang disampaikan gegara isterinya sehingga terjadi keributan aduh mulut, hal tersebut tidak benar.

“Nanti kita buktikan di kepolisian, saya akan lapor dan proses karena bikin masalah di dalam rumah. Isteri saya sudah lapor, ia tidak terima baik, karena ribut di sini diluar agenda,” tandasnya

Terpisah, Sekwan Morotai, Husen Moni ketika dikonfirmasi terkait agenda resmi sejumlah Anggota DPRD Morotai mendatangi kediaman Bupati Morotai.

Ia menjelaskan bahwa, aksi anggota DPRD tersebut tidak diagendakan dalam DPRD Morotai.

“Kehadiran sejumlah Anggota DPRD di kediaman Bupati itu atas inisiatif dorang (merek), bahkan tidak di agendakan dengan Sekwan,” jelasnya

Ia pun menjelaskan bahwa, tunjangan DPRD Morotai yang belum terbayarkan yakni bulan Juni, Juli, Agustus dan September 2024.

Sementara untuk anggaran Reses II, lanjut Husen, sebagiannya sudah terbayarkan, misalnya Tunjangan Reses, yang belum terbayarkan hanya Operasional Reses.

Sekwan pun menjelaskan bahwa, sebelumnya ia sudah pertemuan dengan Pj Bupati, dan hasil pertemuan juga sudah disampaikan di grup DPRD, bahwa ia sudah bertemu dengan Bupati, dan Bupati mengiyakan untuk pembayaran tunjangan.

Sementara, Fadli Djaguna saat dikonfirmasi Detikwan via telephone, membantah terkait pemberitahuan Sekwan Morotai bahwa hasil pembicaraan dengan Pj Bupati, Pemda akan membayar tunjangan DPRD Morotai 2 bulan terlebih dahulu.

“Sekwan juga tidak perna sampaikan bahwa Pemda hanya bisa membayar 2 bulan terlebih dahulu. Sekwan sampai hari ini tidak merespon telephone dari Anggota DPRD, sebelum Jumat sampai turun jumat koordinasi ke Sekwan tapi tidak perna merespon telephone anggota DPRD Morotai,” bebernya

Fadli juga membantah pernyataan Burnawan, yang menyatakan pihaknya membentak, menunjuk-nunjuk serta berkata kasar terhadap isterinya.

“Siapa bilang begitu, tunjuk-tunjuk dan katai bodoh itu siapa, bisa dilihat videonya, kejadiannya ketika kita duduk diskusi dengan Bupati, dan pak Suharli memang gaya bicaranya seperti itu, suaranya besar, tiba-tiba isteri bupati dari kamar keluar, dari kamar langsung panggil Pak Bupati, inikan etikanya tidak baik karena yang duduk ini Anggota DPRD, ada lembaga kemitraan. Saya menegur dia, saya bilang, ibu pakai etika,” tangkis Fadli

Pernyataan Fadli kemudian dipatahkan oleh Kartini Burnawan, isteri Pj Bupati Morotai. Menurutnya ketika diskusi berlangsung dan nada para wakil rakyat ini mulai membesar, ia kemudian menghampiri meminta izin secara baik-baik untuk menghadiri kegiatan Pasar Murah.

“Setelah mereka masuk, dan nada mereka mulai kasar, saya lihat karena mereka sudah kasar bicara, saya langsung minta permisi, saya minta izin karena di sana masyarkat sudah menunggu di Pasar Murah. Saya bilang hari ini saya dengan Bapa juga punya agenda pasar murah, jadi nanti kita ke Pasar Murah dulu baru Bapa (Bupati) bisa ketemu kembali dengan bapak-bapak, mau di rumah juga bisa, di kantor juga bisa,” terang Kartini

Namun yang terjadi, salah satu Anggota DPRD menunjuk-nunjuk dan mengatakan ‘jangan ikut campur, ini lembaga’.

Dari sikap itu, timbullah reaksi Burnawan karena menilai isterinya dibentak namun aksi aduh mulut tersebut berhasil direlai.

“Jadi video yang mereka viral kan itu sepotong-potong, padahal ada satu anggota DPRD yang ngotot, bilang saya bodoh, ke bupati juga, makanya saya tidak terima baik,” cetus Kartini
(Endi/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *