Morotai Maluku Utara, DetikterkinNews – Tim Sengketa Paslon Bupati dan Wakil Bupati Morotai, Deny Garuda – M. Qubais Baba (Deny-Qubais) menemukan fakta -fakta mengejutkan pada prosesi penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pulau Morotai tahun 2024.
Tentunya fakta tersebut dapat disebutkan sebagai skenario dalam Pilkada Morotai untuk memenangkan salah satu paslon pada hajatan rakyat ini.
Hal tersebut disampaikan langsung Juru Bicara (Jubir) Deny-Qubais, Parto Sumtaki pada saat investigasi data Tim Sengketa, Jumat (29/11/2024) malam.
Menurutnya, prosesi pencoblosan hingga perhitungan suara di sejumlah TPS di Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) penuh dramatis yang berpotensi kecurangan, bahkan skenario ini dapat dipastikan bisa terjadi di kecamatan lainnya.
Contohnya di Desa Gotalamo Kecamatan Morsel ditemukan fakta mengejutkan yaitu terjadi penggelembung suara di TPS, daftar partisipasi atau pemilih berbeda dengan jumlah suara yang tercatat di pleno Form C1.
“Baru satu TPS yang kami telusuri, dan itu terjadi di TPS 2, Jumlah DPT 453, daftar hadir pemilih (partisipasi) ditambah pemilih KTP 358, Suara Rusak 1, sementara di pleno Form C1 yang sudah di upload di Sirekap KPU yakni Jumlah DPT 453, Daftar pemilih sekaligus pemilih KTP berjumlah 379, maka terjadi gelembung suara gaib sebanyak 21 suara dikurangi 1 suara rusak,” ungkap Parto
Maka kami berpendapat, ada skenario yang dimainkan secara sistematis dan terstruktur dalam Pilkada Morotai. Bila ditelusuri di semua TPS di Morsel dan kecamatan lainnya dapat dipastikan pemenang sementara Pilkada Morotai dipertanyakan.
Fakta lainnya juga ditemukan dilapangan, terdapat undangan pencoblosan, lalu lalang diberikan kepada orang lain, kemudian di minta untuk melakukan pencoblosan. Ini dapat dibuktikan pada beberapa saksi pemilih yang diberikan undangan milik orang lain.
Selain itu, terdapat fakta mengejutkan juga terjadi di Morsel, bahwa jumlah pemilih kabupaten lebih banyak daripada pemilih provinsi, seharusnya pemilih provinsi nominal lebih banyak dari pada kabupaten karena bisa saja penambahan pemilih dari kabupaten lain yang memilih di Morotai.
Akhirnya ia juga menambahkan, masih ada kejutan-kejutan lain yang akan diungkapkan kedepannya, saat ini sementara dirangkum dalam satu kesatuan.